Powered by Blogger.

Pengertian Sistem Kompetisi

SISTEM KOMPETISI
Kompetisi merupakan suatu sistem pertandingan yang dilaksanakan dengan menghadapakan atau mempertandingkan para peserta untuk dapat bertemu satu sama lainnya. Setiap peserta berpeluang untuk menguji kekuatan semua lawan yang dihadapinya. Dengan demikian setiap peserta yang ikut akan  setiap peserta yang ikut merasa puas, karena tidak langsung gugur bila kalah. Tetapi masih ada kesempatan untuk mengumpulkan nilai dan mendapatkan ranking hasil pertandingan berikutnya.
Sistem kompetisi disebut juga Round Robin Tournament dan dapat dikatakan sehingga sistem yang lebih adil.

Sistem pertandingan olahraga yang kita kenal adalah sistem kompetisi yang
dapat dibagi menjadi :
Fsistem setengah kompetisi
Fsistem kompetisi penuh
FSistem setengah kompetisi adalah peserta bertanding dengan lawan yang sama hanya satu
kali kecuali jika peserta tersebut bertemu kembali dibabak selanjutnya, sedangkan sistem
Fkompetisi penuh adalah peserta bertanding dengan lawan yang sama sebanyak dua kali yaitu dikandang dan tandang (home and away).

Keuntungan dari sistem kompetisi yaitu:
1. setiap peserta mempunyai kesempatan akan saling berhadapan dengan peserta yang
lainya
2. peserta yang kualitasnya baik atau kemampuannya kuat akan benar-benar teruji untuk
memungkinkan menjadi juara
3. sistem pertandingan ini dapat digunakan sebagai ajang atau patokan untuk mengukur
kemampuan pemain secara baik
Kelemahan-kelemahan dari sistem pertandingan kompetisi
1. waktu pertandingan untuk pelaksanaan dibutuhka relative panjang
2. memerlukan peralatan, biaya, lapangan, dan tenaga serta sarana prasarana lainya yang
dibutuhkan harus banyak
3. peserta yang lemah yang semula diramalkan tidak akan juara mempunyai kesempatan
untuk menjadi juara dan tentunya hal ini akan menjadi beban panitia
4. bagi peserta yang telah aman kedudukan dalam klasemennya dan jumlah nilainya bisa
terjadi kasus main sabun/ suap atau tidak bersunguh-sungguh

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam sistem kompetisi;
1. jumlah peserta tidak boleh terlalu banyak
2. apabila kualitas peserta dianggap berimbang atau rata
3. apabila juara yang diperebutkan bersifat daerah atau nasional
4. apabila ingin mengetahui rengking secara keseluruhan
5. kondisi alam, biaya, lapangan, petugas pelaksana mencukupi
Rumus-rumus yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pertandingan dengan
menggunakan sistem kompetisi.
1.) jumlah pertandingan setiap peserta atau regu adalah: n – 1
2.) jumlah ronde yang akan diadakan adalah: n - 1
3.) jumlah pertandingan pada tiap ronde : ½ x n ( n – 1 )
4.) untuk mengetahui jumlah pertandingan secara keseluruhan :
rumusnya = ½ x n ( n – 1 )

Untuk menetukan juara dalam pertandingan olahraga dalam sistem kompetisi dapat
dikategorikan berdasarkan cabang olahraganya yaitu :
- cabang olahraga yang ditentukan dengan kalah – menang
- cabang olahraga yang ada set kemenangannya dan yang ada set kekalahannya
- cabang olahraga yang ada hasilnya draw
Sedangkan untuk menentukan urutan juara dapat dilihat dari:
- nilai terbanyak
- selisih gol antara memasukan dan kemasukan
- gol terbanyak
- adu finalty, diundi, dan play off
Dalam pelaksanaannya panitia penyelenggara setelah mendata seluruh peserta, maka langkah
selanjutnya adalah:
- membuat jadwal pertandingan untuk diketahui oleh seluruh peserta
- mencatat hasil-hasil pertandingan dan diketahui oleh seluruh peserta
- menyusun seluruh hasil pertandingan untuk menentukan juara

Membuat Jadual Pertandingan

Dalam menyusun jadwal pertandingan untuk sistem ½ kompetisi ini dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu: cara satu (1) menetap dan cara dua (2) berkelana
Contoh menyusun jadwal pertandingan dengan mempergunakan cara satu (1) menetap untuk
cabang olahraga yang ditentukan kalah – menang, seperti: bola basket, hoki, dll
Diketahui peserta Kejuaraan bola basket antar Fakultas se-Unima sebagai berikut:
1.Fik, 2.Fatek, 3.FBS, 4.FMIPA, 5.FIP, 6.Fis
Jumlah pertandingan dengan enam (6) regu maka dapat diketahui:
- jumlah pertandingan setiap regu adalah N-1 = 6 – 1 = 5
- jumlah seluruhn pertandingan adalah ½ n x (n-1) = ½ 6 (5) = 3 x 5 = 15
Untuk menentukan jadwal pertandingan, terlebih dahulu panitia mengundi peserta untuk
dapat menempati posisi no 1 sampai dengan no 6, selanjutnya baru dibuat jadwal pertandingan
dengan cara satu ( 1 ) menetap adalah sebagai berikut:
1 – 2 1 – 4 1 – 6 1 – 5 1 – 3
3 – 4 2 – 6 4 – 5 6 – 3 5 – 2
5 – 6 3 – 5 2 – 3 4 – 2 6 – 4
Contoh jadwal ½ kompetisi dengan
satu (1) menetap untuk peserta ganjil ( 5 )
1-2
1-4
1-x
1-5
1-3
3-4
2-x
4-5
x-3
5-2
5x
3-5
2-3
4-2
x-4

Kuncinya untuk satu (1) berkelana adalah no 1 selalu berada pada sisi sebelah kiri atas dan
angka-angka diputar berlawanan dengan arah jarum jam.
Selanjutnya menentukan jadwal dengan system ½ kompetisi dengan cara 2 berkelana adalah
sebagai berikut ( dengan jumlah peserta 6 regu )
Contoh ½ kompetisi dengan 2 berkelana
1 – 2 1 – 4 4 – 2 4 – 6 6 – 2
3 – 4 3 – 6 1 – 6 1 – 5 4 – 5
5 - 6 2 – 5 3 – 5 2 – 3 1 – 3
Kuncinya adalah angka dua (2) pertama berada pada sudut kanan atas, kedua berada pada
sudut kiri bawah (diagonal), ketiga berada pada sudut kanan atas, keempat berada pada sudut
kiri bawah, kelima berada pada sudut kanan atas dan angka-angka diputar berlawanan
dengan arah jarum jam.
ยบ Sistem Gugur

Sistemgugur digunakan bilamana seseorang atau regu yang telah bertanding yang telah kalah dinyatakan gugur atau tidak boleh ikut dalam babak pertandingan berikutnya.Sistem gugur ini merupakan sistem pertandingan yang efisien, karena menghemat waktu.

Sistem setengah kompetisi
Pada pertandingan cara setengah kompetisi setiap regu peserta bertanding 1 kali melawan regu-regu peserta pertandingan. Istilah setengah kompetisi sebenarnya disebut Kompetisi Tunggal.
Contoh:        Setengah kompetisi dari 5 regu A, B, C, D, dan E
                        Pertandingan disusun seperti di bawah ini:
                                        A – B                     B – C                      C – D
                                        A – C                      B – D                     C – E
                                        A – D                     B – E                     D – E
                                        A – E
Setengah Kompetisi untuk regu genap
Kalau jumlah peserta genap, misalnya 4 regu, A, B, C, dan D
Maka dapat disusun acara pertandingan sebagai berikut:
Ronde I               A – B                     Ronde II              A – D                     Ronde III             A – C
                               C – D                                                     B – C                                                      D – B
Setengah Kompetisi untuk regu gasal
Untuk regu yang berjumlah gasal akan didapat rumus-rumus yang agak berlainan dengan rumus-rumus yang regu berjumlah genap.
Misalnya peserta ada 5 (A, B, C, D, dan E)
Susunan pertandingan dapat dibuat sebagai berikut:
Ronde I               A – B                     Ronde   II             A – D                     Ronde III             A – X
                               C – D                                                     B – X                                                     D – E    
                               E – X                                                     C – E                                                      B – C

Ronde IV            A – E                     Ronde V               A – D                     X :tidak bertanding
                               X – C                                                      E – B
                               D – B                                                     X – D


Rumus-rumus  menghitung  peserta  genap
Jumlah ronde = N – 1
Banyaknya pertandingan tiap ronde =
Jumlah pertandingan
Tiap-tiap regu bertanding = N – 1

Contoh : 8 peserta
Jumlah ronde 8  - 1 = 7
Banyaknya pertandingan tiap ronde = 
Jumlah pertandingan = 

Rumus-rumus  menghitung  peserta  ganjil
Banyaknya pertandingan tiap ronde =
Jumlah ronde = N
Jumlah seluruh pertandingan =

Contoh : 7 peserta
Jumlah ronde  = 7
Banyaknya pertandingan tiap ronde = 
Jumlah seluruh pertandingan =
Tiap regu bertanding = 7 – 1 = 6

Penyusunan pertandingan dengan Sistem Kompetisi, digunakan beberapa cara antara lain :

ยบ  Rotasi (berputar)
Cara ini dilakukan dengan memindahkan nomor peserta secara berputar berlawanan dengan arah jarum jam, sementara peserta nomor 1 tetap pada tempatnya

ยบ  Cara (2) mengembara:
Cara ini berputar juga, tetapi putarannya sesuai denga posisi dan regu peserta nomor 2, karena peserta nomor 2 tersebut selalu berpindah tempat (disebut mengembara) secara menyilang dan mendesak regupeesrta yang posisinya diganti oleh peserta nomor 2


ยบ  Pengadministrasian hasil pertandingan
Pencatatan hasil sistem kompetisi dengan menggunakan table, yang digunakan sebagai penentuan pemenang. Pada umumnya setiap cabang olahraga untuk mengisi table yang akan digunakan sebagai alat ketentuan pemenang, memuat hal-hal berikut ini:
Kolom Peserta:
Selain kolom ke bawah juga kolom mendatar yang diisi dengan hasil pertandingan yang diperolehnya pada saat melawan peserta lainnya.
Kolom Menang:
Diisi dengan jumlah kemengangan yang telah diperoleh selama kompetisi (beberapa kali menang)
Kolom Kalah:
Diisi dengan beberapa kali mengalami kekalahan selama berjalannya kompetisi berlangsung
Kolom Seri:
Diisi dengan seri (ties) didapatkan selama kompetisi (diisi hanya yang cabang olahraga yang menggunakan penyelesaian pertandingan terjadi seri = ties saja)
Kolom Nilai:
Diisi dengan nilai yang didapatkan dengan menjumlahkan kemenangan beberapa kali dan seri beberapa kali.Hasil ini baik yang menentukan kemenangan peserta kompetisi.
Kolom Jumlah Memasukkan/Mendapatkan Angka:
Kolom ini diisi dengan hasil semua angka yang diperoleh selama kompetisi berlangsung.
Kolom Jumlah Kemasukan/Angka yang Diperoleh oleh Lawan:
Kolom ini diisi dengan angka kemasukan atau jumlah angka yang diperoleh oleh semua regu yang dilawannya
Kolom Perbedaan Goal/Hasil Rata-rata:
Kolom ini diisi dengan selisih angka memasukkan dengan angka kemasukan.Disamping itu ada cabang olahraga yang mengisinya dengan angka rata-rata yaitu angka perolehan/memasukkan dibagi dengan angka kemasukan/angka yang diperoleh oleh lawan-lawannya.

Kolom Urutan Juara:
Dari hasil perhitungan tersebut, dari tiap peserta ditentukan juaranya dengan memeperhatikan:
-          Jumlah nilai tertinggi yang didapat dari nilai menang ditambah nilai seri (bila ada)
-          Baru dilihat angka perbedaan antara memasukkan dan kemasukan.
-          Jika masih sama beberapa kemungkinan dilakukan oleh Panitia Penyelenggara sesuai peraturan yang berlaku bagi cabang olahraga, antara lain:
·         Ditandingkan ulang (barrage – untuk anggar)
·         Diundi
Dari table tersebut Panitia Penyelenggara dapat menyajikan kepada khalayak pencinta cabang olahraga yang diselenggarakan akan dapat dengan mudah untuk mengetahui hasil pertandingan tersebut.
Pada kegiatan belajar ini akan disajikan pertandingan kompetisi beberapa cabang olahraga yang ada perbedaannya dalam menentukan pemenangnya. Sebagai contoh untuk hasil pertandingan Sepak bola pencatatan berikut ini :

Pencatatan hasil akhir setengah kompetisi


A
B
C
D
M
Mn
S
K
N
Mm
Km
PG
UJ
A

5
3
0
3
1
1
1
3
8
6
+2
II
B
2

3
0
3
1
1
1
3
5
7
-2
III
C
3
2

5
3
1
1
1
3
10
7
+3
I
D
1
0
3

3
1
1
1
3
2
5
-3
IV

Keterangan:
ABCD                              = menunjukkan regu                                     Mm        = memasukan
Kolom pada ABCD    = pencatatan hasil pertandingan              Km         = kemasukan
M                                      = main beberapa kali tiap regu PG          = perbedaan gol
Mn                                   = menang                                                            UJ           = urutan juara


S                                        = seri
K                                       = kalah
N                                       = nilai

Cara membaca tabel ini yaitu: mendatar merupakan angka kemenangan atau angka memasukkan, sedangkan menurun/vertikal, merupakan angka kekalahan atau kemasukkan, sebagai contoh A lawan B hasilnya A memasukkan 5 dan kemasukan2, sedangkan B memasukkan 2 dan kemasukan 5, dan seterusnya.
Disamping itu pula diisi dengan cara sebagai berikut: 

A
B
C
D
A

5 – 2
3 – 3
0 – 1
B
2 – 5

3 – 2
0 – 0
C
3 – 3
2 – 3

5 – 3
D
1 – 0
0 – 0
3 – 5

Cara mengisi atau membaca yaitu: mendatar sesuai skor yang didapat saat melawan regu pada posisi vertikal, untuk skor pada menurun skor tersebut dibalik, seperti A – B hasilnya 5 – 2 jadi kalau B lawan A 2 – 5.
Cara pencatatan ini dapat digunakan untuk pencatatan kompetisi penuh, yakni separo bagian digunakan untuk mencatat hasil-hasil pertandingan setengah kompetisi pertama dan separo bagian yang lain untuk pencatatan setengah kompetisi kedua.
Untuk menyusun lawan dalam pertandingan sistem kompetisi penuh, seperti ½ kompetisi harus diulang lagi.
Comments
0 Comments
Facebook Comments by ABT

0 comments

Post a Comment

Silahkan Masukan Komentar Sobat..Dengan syarat jangan sampai ada unsur sara dan pornografi..Atas pengertian sobat saya ucapkan banyak Terima Kasih.