SISTEM
KOMPETISI
Kompetisi merupakan suatu sistem pertandingan
yang dilaksanakan dengan menghadapakan atau mempertandingkan para peserta untuk
dapat bertemu satu sama lainnya. Setiap peserta berpeluang untuk menguji kekuatan
semua lawan yang dihadapinya. Dengan demikian setiap peserta yang ikut
akan setiap peserta yang ikut merasa
puas, karena tidak langsung gugur bila kalah. Tetapi masih ada kesempatan untuk
mengumpulkan nilai dan mendapatkan ranking hasil pertandingan berikutnya.
Sistem
kompetisi disebut juga Round Robin
Tournament dan dapat dikatakan sehingga sistem yang lebih adil.
Sistem pertandingan olahraga yang
kita kenal adalah sistem kompetisi yang
dapat dibagi menjadi :
Fsistem setengah kompetisi
Fsistem kompetisi penuh
FSistem setengah kompetisi adalah
peserta bertanding dengan lawan yang sama hanya satu
kali kecuali jika peserta
tersebut bertemu kembali dibabak selanjutnya, sedangkan sistem
Fkompetisi penuh adalah peserta
bertanding dengan lawan yang sama sebanyak dua kali yaitu dikandang dan tandang
(home and away).
Keuntungan
dari sistem kompetisi yaitu:
1. setiap peserta mempunyai
kesempatan akan saling berhadapan dengan peserta yang
lainya
2. peserta yang kualitasnya baik
atau kemampuannya kuat akan benar-benar teruji untuk
memungkinkan menjadi juara
3. sistem pertandingan ini dapat
digunakan sebagai ajang atau patokan untuk mengukur
kemampuan pemain secara baik
Kelemahan-kelemahan dari sistem
pertandingan kompetisi
1. waktu pertandingan untuk
pelaksanaan dibutuhka relative panjang
2. memerlukan peralatan, biaya,
lapangan, dan tenaga serta sarana prasarana lainya yang
dibutuhkan harus banyak
3. peserta yang lemah yang semula
diramalkan tidak akan juara mempunyai kesempatan
untuk menjadi juara dan tentunya
hal ini akan menjadi beban panitia
4. bagi peserta yang telah aman
kedudukan dalam klasemennya dan jumlah nilainya bisa
terjadi kasus main sabun/ suap
atau tidak bersunguh-sungguh
Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam sistem kompetisi;
1. jumlah peserta tidak boleh
terlalu banyak
2. apabila kualitas peserta
dianggap berimbang atau rata
3. apabila juara yang
diperebutkan bersifat daerah atau nasional
4. apabila ingin mengetahui
rengking secara keseluruhan
5. kondisi alam, biaya, lapangan,
petugas pelaksana mencukupi
Rumus-rumus yang harus
diperhatikan dalam pelaksanaan pertandingan dengan
menggunakan sistem kompetisi.
1.) jumlah pertandingan setiap
peserta atau regu adalah: n – 1
2.) jumlah ronde yang akan
diadakan adalah: n - 1
3.) jumlah pertandingan pada tiap
ronde : ½ x n ( n – 1 )
4.) untuk mengetahui jumlah
pertandingan secara keseluruhan :
rumusnya = ½ x n ( n – 1 )
Untuk menetukan
juara dalam pertandingan olahraga dalam sistem kompetisi dapat
dikategorikan berdasarkan cabang
olahraganya yaitu :
- cabang olahraga yang ditentukan
dengan kalah – menang
- cabang olahraga yang ada set
kemenangannya dan yang ada set kekalahannya
- cabang olahraga yang ada
hasilnya draw
Sedangkan untuk menentukan urutan
juara dapat dilihat dari:
- nilai terbanyak
- selisih gol antara memasukan
dan kemasukan
- gol terbanyak
- adu finalty, diundi, dan play
off
Dalam pelaksanaannya panitia
penyelenggara setelah mendata seluruh peserta, maka langkah
selanjutnya adalah:
- membuat jadwal pertandingan
untuk diketahui oleh seluruh peserta
- mencatat hasil-hasil
pertandingan dan diketahui oleh seluruh peserta
- menyusun seluruh hasil
pertandingan untuk menentukan juara
Membuat Jadual
Pertandingan
Dalam menyusun
jadwal pertandingan untuk sistem ½ kompetisi ini dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu: cara satu (1)
menetap dan cara dua (2) berkelana
Contoh menyusun jadwal
pertandingan dengan mempergunakan cara satu (1) menetap untuk
cabang olahraga yang ditentukan
kalah – menang, seperti: bola basket, hoki, dll
Diketahui peserta Kejuaraan bola
basket antar Fakultas se-Unima sebagai berikut:
1.Fik, 2.Fatek, 3.FBS, 4.FMIPA,
5.FIP, 6.Fis
Jumlah pertandingan dengan enam
(6) regu maka dapat diketahui:
- jumlah pertandingan setiap regu
adalah N-1 = 6 – 1 = 5
- jumlah seluruhn pertandingan
adalah ½ n x (n-1) = ½ 6 (5) = 3 x 5 = 15
Untuk menentukan jadwal
pertandingan, terlebih dahulu panitia mengundi peserta untuk
dapat menempati posisi no 1
sampai dengan no 6, selanjutnya baru dibuat jadwal pertandingan
dengan cara satu ( 1 ) menetap
adalah sebagai berikut:
1 – 2 1 – 4 1 – 6 1 – 5 1 – 3
3 – 4 2 – 6 4 – 5 6 – 3 5 – 2
5 – 6 3 – 5 2 – 3 4 – 2 6 – 4
Contoh jadwal ½ kompetisi dengan
satu (1) menetap untuk peserta
ganjil ( 5 )
1-2
|
1-4
|
1-x
|
1-5
|
1-3
|
3-4
|
2-x
|
4-5
|
x-3
|
5-2
|
5x
|
3-5
|
2-3
|
4-2
|
x-4
|
Kuncinya untuk
satu (1) berkelana adalah no 1 selalu berada pada sisi sebelah kiri atas dan
angka-angka diputar berlawanan
dengan arah jarum jam.
Selanjutnya menentukan jadwal
dengan system ½ kompetisi dengan cara 2 berkelana adalah
sebagai berikut ( dengan jumlah
peserta 6 regu )
Contoh ½ kompetisi dengan 2
berkelana
1 – 2 1 – 4 4 – 2 4
– 6 6 – 2
3 – 4 3 – 6 1 – 6 1 – 5 4 – 5
5 - 6 2 – 5 3 – 5 2 –
3 1 – 3
Kuncinya adalah angka dua (2)
pertama berada pada sudut kanan atas, kedua berada pada
sudut kiri bawah (diagonal),
ketiga berada pada sudut kanan atas, keempat berada pada sudut
kiri bawah, kelima berada pada
sudut kanan atas dan angka-angka diputar berlawanan
dengan arah jarum jam.
ยบ Sistem Gugur
Sistemgugur digunakan bilamana seseorang atau regu yang telah bertanding yang telah
kalah dinyatakan gugur atau tidak boleh ikut dalam babak pertandingan
berikutnya.Sistem gugur ini merupakan sistem pertandingan yang efisien, karena
menghemat waktu.
Sistem setengah kompetisi
Pada
pertandingan cara setengah kompetisi setiap regu peserta bertanding 1 kali
melawan regu-regu peserta pertandingan. Istilah setengah kompetisi sebenarnya
disebut Kompetisi Tunggal.
Contoh: Setengah kompetisi dari 5 regu A, B, C,
D, dan E
Pertandingan disusun
seperti di bawah ini:
A – B B – C C – D
A – C B – D C – E
A – D B – E D – E
A – E
Setengah Kompetisi untuk regu genap
Kalau
jumlah peserta genap, misalnya 4 regu, A, B, C, dan D
Maka
dapat disusun acara pertandingan sebagai berikut:
Ronde I
A – B Ronde II A
– D Ronde III A – C
C – D B
– C D
– B
Setengah
Kompetisi untuk regu gasal
Untuk
regu yang berjumlah gasal akan didapat rumus-rumus yang agak berlainan dengan
rumus-rumus yang regu berjumlah genap.
Misalnya
peserta ada 5 (A, B, C, D, dan E)
Susunan
pertandingan dapat dibuat sebagai berikut:
Ronde I A – B Ronde II A – D Ronde III A
– X
C – D B
– X D
– E
E – X C
– E B
– C
Ronde
IV A – E Ronde V A
– D X :tidak bertanding
X – C E
– B
D – B X
– D
Rumus-rumus menghitung peserta
genap
Jumlah ronde = N – 1
Banyaknya pertandingan tiap ronde =
Jumlah pertandingan
Tiap-tiap regu
bertanding = N – 1
Contoh : 8 peserta
Jumlah ronde
8 - 1 = 7
Banyaknya pertandingan tiap ronde =
Jumlah
pertandingan =
Rumus-rumus menghitung peserta
ganjil
Banyaknya pertandingan tiap ronde =
Jumlah ronde = N
Jumlah seluruh pertandingan =
Contoh : 7 peserta
Jumlah ronde = 7
Banyaknya pertandingan tiap ronde =
Jumlah seluruh
pertandingan =
Tiap regu bertanding = 7 – 1 = 6
Penyusunan pertandingan dengan Sistem Kompetisi, digunakan
beberapa cara antara lain :
ยบ Rotasi (berputar)
Cara ini dilakukan dengan
memindahkan nomor peserta secara berputar berlawanan dengan arah jarum jam,
sementara peserta nomor 1 tetap pada tempatnya
ยบ Cara (2) mengembara:
Cara ini berputar juga,
tetapi putarannya sesuai denga posisi dan regu peserta nomor 2, karena peserta
nomor 2 tersebut selalu berpindah tempat (disebut mengembara) secara menyilang dan mendesak regupeesrta yang
posisinya diganti oleh peserta nomor 2
ยบ Pengadministrasian hasil pertandingan
Pencatatan
hasil sistem kompetisi dengan menggunakan table, yang digunakan sebagai
penentuan pemenang. Pada umumnya setiap cabang olahraga untuk mengisi table
yang akan digunakan sebagai alat ketentuan pemenang, memuat hal-hal berikut
ini:
Kolom Peserta:
Selain
kolom ke bawah juga kolom mendatar yang diisi dengan hasil pertandingan yang
diperolehnya pada saat melawan peserta lainnya.
Kolom Menang:
Diisi
dengan jumlah kemengangan yang telah diperoleh selama kompetisi (beberapa kali
menang)
Kolom Kalah:
Diisi
dengan beberapa kali mengalami kekalahan selama berjalannya kompetisi
berlangsung
Kolom Seri:
Diisi
dengan seri (ties) didapatkan selama kompetisi (diisi hanya yang cabang
olahraga yang menggunakan penyelesaian pertandingan terjadi seri = ties saja)
Kolom Nilai:
Diisi
dengan nilai yang didapatkan dengan menjumlahkan kemenangan beberapa kali dan
seri beberapa kali.Hasil ini baik yang menentukan kemenangan peserta kompetisi.
Kolom Jumlah Memasukkan/Mendapatkan Angka:
Kolom
ini diisi dengan hasil semua angka yang diperoleh selama kompetisi berlangsung.
Kolom Jumlah Kemasukan/Angka yang Diperoleh
oleh Lawan:
Kolom
ini diisi dengan angka kemasukan atau jumlah angka yang diperoleh oleh semua
regu yang dilawannya
Kolom Perbedaan Goal/Hasil Rata-rata:
Kolom
ini diisi dengan selisih angka memasukkan dengan angka kemasukan.Disamping itu
ada cabang olahraga yang mengisinya dengan angka rata-rata yaitu angka perolehan/memasukkan
dibagi dengan angka kemasukan/angka yang diperoleh oleh lawan-lawannya.
Kolom Urutan Juara:
Dari
hasil perhitungan tersebut, dari tiap peserta ditentukan juaranya dengan
memeperhatikan:
-
Jumlah nilai tertinggi yang didapat dari nilai
menang ditambah nilai seri (bila ada)
-
Baru dilihat angka perbedaan antara memasukkan
dan kemasukan.
-
Jika masih sama beberapa kemungkinan dilakukan
oleh Panitia Penyelenggara sesuai peraturan yang berlaku bagi cabang olahraga,
antara lain:
·
Ditandingkan ulang (barrage – untuk anggar)
·
Diundi
Dari
table tersebut Panitia Penyelenggara dapat menyajikan kepada khalayak pencinta
cabang olahraga yang diselenggarakan akan dapat dengan mudah untuk mengetahui
hasil pertandingan tersebut.
Pada
kegiatan belajar ini akan disajikan pertandingan kompetisi beberapa cabang
olahraga yang ada perbedaannya dalam menentukan pemenangnya. Sebagai contoh
untuk hasil pertandingan Sepak bola pencatatan berikut ini :
Pencatatan hasil akhir setengah kompetisi
A
|
B
|
C
|
D
|
M
|
Mn
|
S
|
K
|
N
|
Mm
|
Km
|
PG
|
UJ
|
|
A
|
5
|
3
|
0
|
3
|
1
|
1
|
1
|
3
|
8
|
6
|
+2
|
II
|
|
B
|
2
|
3
|
0
|
3
|
1
|
1
|
1
|
3
|
5
|
7
|
-2
|
III
|
|
C
|
3
|
2
|
5
|
3
|
1
|
1
|
1
|
3
|
10
|
7
|
+3
|
I
|
|
D
|
1
|
0
|
3
|
3
|
1
|
1
|
1
|
3
|
2
|
5
|
-3
|
IV
|
Keterangan:
ABCD = menunjukkan regu Mm = memasukan
Kolom pada ABCD = pencatatan hasil pertandingan Km =
kemasukan
M = main beberapa kali tiap regu PG =
perbedaan gol
Mn = menang UJ = urutan juara
S = seri
K = kalah
N = nilai
Cara
membaca tabel ini yaitu: mendatar merupakan angka kemenangan atau angka
memasukkan, sedangkan menurun/vertikal, merupakan angka kekalahan atau
kemasukkan, sebagai contoh A lawan B hasilnya A memasukkan 5 dan kemasukan2,
sedangkan B memasukkan 2 dan kemasukan 5, dan seterusnya.
Disamping
itu pula diisi dengan cara sebagai berikut:
A
|
B
|
C
|
D
|
|
A
|
5 – 2
|
3 – 3
|
0 – 1
|
|
B
|
2 – 5
|
3 – 2
|
0 – 0
|
|
C
|
3 – 3
|
2 – 3
|
5 – 3
|
|
D
|
1 – 0
|
0 – 0
|
3 – 5
|
Cara
mengisi atau membaca yaitu: mendatar sesuai skor yang didapat saat melawan regu
pada posisi vertikal, untuk skor pada menurun skor tersebut dibalik, seperti A
– B hasilnya 5 – 2 jadi kalau B lawan A 2 – 5.
Cara
pencatatan ini dapat digunakan untuk pencatatan kompetisi penuh, yakni separo
bagian digunakan untuk mencatat hasil-hasil pertandingan setengah kompetisi
pertama dan separo bagian yang lain untuk pencatatan setengah kompetisi kedua.
Untuk
menyusun lawan dalam pertandingan sistem kompetisi penuh, seperti ½ kompetisi harus
diulang lagi.